Shaloom. Halo, teman-teman semua…! Berjumpa lagi bersama kami dari KB-TK Kristen Petra 13. Kali ini kami akan membagikan pengalaman kami saat mengikuti kegiatan BLS (Basic Life Skill) tentang bagaimana berkata tidak dan belajar caranya melindungi diri dari orang yang tidak dikenal. Melalui kegiatan BLS (Basic Life Skill) kami dilatih untuk mengembanfkan keterampilan hidup seperti mampu berkomunikasi dan membangun hubungan interpersonal, menjadi anak yang dapat berpikir kritis, memiliki kesadaran diri untuk mampu menjaga keselamatan, berani membuat keputusan, serta dapat memperlengkapi dan menjadi bekal kami dalam kehidupan sehari-hari.

Pada hari Jumat, 20 September 2024, kami belajar tentang bagaimana caranya melindungi diri dari orang yang tidak dikenal. Awalnya, kami diberi beberapa penjelasan yang harus kami lakukan saat berada di tengah keramaian. Kami belajar untuk tidak berada jauh dari penglihatan papa atau mama dan bahkan guru serta orang dewasa lainnya yang kami kenal. Selain itu, kami juga diajarkan tentang beberapa hal yang perlu dilakukan saat ada orang asing yang mengikuti kita atau bahkan ingin memberikan sesuatu pada kita berupa permen, mainan, dan barang-barang lainnya yang mungkin kami sukai. Kami harus tetap waspada dan berani berkata “tidak” agar kami tidak terbujuk sehingga kami dapat dibawa pergi jauh dengan lebih mudah. Penjelasan tersebut diberikan melalui pemutaran video dan pemaparan lisan dari guru. Tidak hanya itu, kami pun diajak bermain di luar kelas yang ternyata guru kami sudah mengatur simulasi dengan bantuan Bapak-Bapak karyawan yang berperan menjadi orang aaingnya dan kami pun tidak mengetahui hal tersebut.

Pada saat kami bermain bersama, tiba-tiba ada orang asing yang menawarkan kami permen, mainan, dan bahkan ada makanan/minuman lainnya. Saat itu, aku dan teman-teman langsung menolaknya. Berdasarkan pada penjelasan guru tadi, kami jadi mengetahui bagaimana caranya melindungi diri dari orang tidak dikenal, diantaranya kami harus menolak dan berkata “tidak” ketika diberikan sesuatu seperti makanan, minuman maupun mainan. Kami juga harus menolak ketika ada orang yang tidak kami kenal mengajak kami pergi. Saat ada seseorang yang mengikuti kami, kami juga harus tetap tenang dan tidak terlihat panik, lalu berlari mencari perlindungan kepada orang dewasa yang kami kenal sambil berteriak tolong..!! tolong..!!

Akan tetapi, ternyata ada juga lho temanku yang mau terhadap tawaran tersebut. Ketika aku dan teman-teman melihatnya, kami melihat bahwa teman kami digendong dan ditangkap. Kami mengejar orang asing tersebut sambil melakukan perlawanan serta berteriak “minta tolong”. Hingga pada akhirnya, teman kami dapat terlepas dan menyelamatkan diri. Setelah simulasi, guru kami memberikan kesempatan pada kami untuk bercerita dan menyampaikan perasaan kami. Beberapa emosi yang kami rasakan adalah takut dan sedih. Namun, ada juga teman yang sudah mengetahui bahwa Bapak-Bapak karyawan yang menjadi orang asingnya. Guru kami membenarkan hal tersebut dan menunjukkan bahwa Bapak-Bapak karyawanlah yang membantu Ibu guru untuk dapat menjadi orang asing. Mereka juga meminta maaf karena sempat membuat takut dan sedih.

Permainan stimulasi ini adalah pengalaman yang sangat berkesan dan bermakna bagi kami, karena kami belajar hal baru yang sangat berguna bagi kehidupan kami sehari-hari. Kami dapat menjadi lebih paham karena kami tidak hanya belajar secara teori di sekolah, namun kami juga dapat mempraktikkan apa dan bagaimana cara yang harus kami lakukan ketika kami sudah mendapatkan ilmu pengetahuan atau teori tersebut. Ingat ya teman-teman.. Kita harus dapat menjaga keselamatan diri kita. Ketika kita berada di tengah keramaian, kita harus fetap menggandeng/memegang tangan papa/mama dan tidak boleh berada jauh dari pandamgan mereka.

Bagaimana dengan cerita teman-teman? Nantikan cerita kami selanjutnya ya. Sampai berjumpa kembali teman-teman. Tuhan Yesus memberkati 😊

Loading