Halo anak-anak, apakah kalian tahu bahwa negara kita memiliki 2 musim? Ya, negara Indonesia memiliki 2 musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Berbeda dengan negara Indonesia, negara lain, ada yang memiliki 4 musim yaitu musim gugur, musim semi, musim panas, dan musim salju.

Kali ini, kami ingin mengenalkan musim-musim yang dimiliki oleh negara Indonesia agar para siswa dapat mengetahui musim-musim yang ada di Indonesia. Di Indonesia, musim kemarau dimulai dari bulan Juni sampai dengan Oktober, sedangkan musim hujan mulai bulan Juli sampai dengan Mei. Itulah awal review Ibu guru setelah menerangkan pada para siswa tentang musim hujan. Para siswa pun menjawab dengan antusias setiap pertanyaan yang diajukan oleh Ibu guru tentang musim.

Bagaimana keadaan cuaca pada musim kemarau? Pada musim kemarau, langit terlihat cerah sekali, matahari bersinar panas sekali dan langit tampak biru dihiasi awan putih di siang hari. Ketika sore hari, matahari terbenam, sinarnya berwarna jingga sehingga benda-benda terlihat berwarna keemasan. Pada malam hari, bulan bercahaya indah sekali, bintang berkelip amat cantik sekali. Ibu guru juga menjelaskan bahwa ketika musim kemarau, cuacanya panas sehingga kita sebaiknya memakai pakaian yang tipis dan mudah menyerap keringat, menggunakan topi / payung saat kita berjalan di bawah terik matahari.

Tidak hanya secara teori, para siswa juga diajak untuk berpraktik langsung dengan melakukan beberapa kegiatan yang dapat dilakukan saat musim kemarau seperti mencuci serta menjemur pakaian, sapu tangan, bermain di halaman (seperti mengambil dan menuang air dari bak ke ember, bermain gelembung, layang-layang di luar kelas / taman sekolah). Para siswa sangat senang ketika diajak untuk membuat gelembung sehingga mereka belajar bagaimana cara membuat gelembung. Mulai dari sabun cuci tangan yang dicampur dengan air, lalu dihembuskan udara pada alat peniup gelembung. Ada juga kegiatan bermain layang-layang, anak-anak belajar membuat layang-layang sendiri secara sederhana dengan bahan kertas berwarna yang berbentuk burung. Sebelum itu, Ibu guru menceritakan pada anak-anak tentang buku cerita yang berjudul “Terbanglah Layang-layang”. Setelah layang-layang yang mereka buat jadi, para siswa mulai mencoba menerbangkan layang-layang bersama teman-teman. Mereka sangat gembira sekali saat layang-layang buatan mereka sendiri dapat terbang ke angkasa.

Selain bermain di luar kelas, para siswa pun dapat melakukan aktivitas di dalam kelas, misalnya menyusun ranting kering membentuk pohon, menempel daun kering pada gambar batang dan ranting pohon. Ibu guru menyampaikan tentang apa yang akan terjadi jika musim kemarau terlalu panjang? Kemarau yang panjang dapat menyebabkan kekeringan, akibatnya daun tanaman kering, tanah pecah-pecah sumber air juga berkurang, sebagian daerah mengalami kesulitan air, persediaan air menjadi terbatas. Pada musim kemarau, seringkali terjadi kebakaran baik itu kebakaran semak belukar maupun kebakaran hutan, karena daun-daunan mengalami kekeringan dan mudah terbakar. Oleh sebab itu, kita tidak boleh bermain api dan membakar dedaunan.

Anak-anak juga belajar bagaimana cara kita untuk menghadapi musim kemarau? Dengan adanya air yang terbatas, maka kita harus belajar untuk menghemat air (membiasakan anak untuk menutup kran air setelah selesai digunakan), dan menyiram tanaman yang layu. Air sangat penting bagi kehidupan. Mari kita, gunakan air secukupnya dan kita patut selalu bersyukur kepada Tuhan atas semua penyertaanNya.

Loading