“Tik… tik…tik… bunyi hujan di atas Genting…” seperti biasanya di bulan Februari negara kita Indonesia memasuki musim hujan. Karena curah hujan yang turun setiap hari, Ibu guru mengajak kami untuk mengenal lebih dalam tentang hujan. Ibu guru menjelaskan bagaimana proses terjadinya hujan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh murid KB B. Hujan terjadi karena panasnya sinar matahari sehingga membuat air sungai, air danau dan air laut menguap menjadi butiran atau uap air. Uap air akan naik ke langit menggumpal menjadi awan, yang lama kelamaan awannya menjadi berat kemudian turunlah titik- titik hujan.

Kami diajak untuk bereksperimen membuat hujan warna dengan alat dan bahan, seperti air yang ditempatkan di dalam gelas plastik, minyak goreng, dan juga cairan pewarna makanan. “Lihat hujanku warnanya merah” kataku kepada teman-teman sambil memperlihatkan hasil percobaanku. Selain itu, kami juga dapat mengetahui bahwa jika melihat awan mulai gelap itu artinya cuaca sedang mendung dan nanti akan turun hujan. Jika ingin bepergian di musim hujan, apa saja ya perlengkapan yang perlu kita siapkan? “Payung, Jas hujan, boots” teman-temanku saling bergantian dalam menjawab pertanyaan dari Ibu guru.

Adapun bahaya yang terjadi jika curah hujannya tinggi. Mulai dari petir yang membuat kita harus segera mencari tempat untuk berlindung, hingga terjadinya banjir. Banjir dapat terjadi karena adanya curah hujan yang tinggi atau karena air laut yang pasang serta ulah manusia yang membuang sampah sembarangan, misalnya membuang sampah ke sungai, selokan, dll. Oleh karena itu, “Ayo teman-teman, jagalah kebersihan lingkungan sekitar kita dengan cara membuang sampah pada tempatnya ya!”

Gejala alam yang terjadi di musim hujan adalah adanya pelangi. Ibu guru memutarkan video tentang Nabi Nuh. Video tersebut menceritakan di mana pada zaman itu manusia tidak lagi dengar-dengaran pada perintah TUHAN, maka TUHAN mendatangkan air bah. Sebagai tanda perjanjian TUHAN dan manusia bahwa tidak akan terjadi lagi air bah, TUHAN memberikan tanda pelangi di langit.

Ibu guru mengajak kami bernyanyi bersama mengagungkan Ciptaan TUHAN lewat lagu “Pelangi-pelangi”. Wah sungguh luar biasa ya ciptaan TUHAN. TUHAN menciptakan pelangi dengan warna-warna yang begitu indah, ada warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, ungu, dan nila. Kami mensyukurinya dengan membuat berbagai karya mulai dari mewarnai gambar pelangi, kolase warna-warna pelangi dan juga membuat percobaan warna pelangi dengan menggunakan permen warna-warni yang disusun di dalam piring kemudian dituangkan air hangat ke dalam piring yang sudah berisi permen warna-warni tersebut. “Ada pelangi, ada pelangi, indah ya warna-warnanya..” seru anak-anak. Terima kasih TUHAN untuk ciptaan-Mu yang indah ini.

Loading